RESUME SISTEM DESAIN
KERJA
KELOMPOK 5
A.
Definisi Konseptual Sistem
Stephen P. Robbins dan Mary
Coulter
Job Design is the way tasks are combined to form complete jobs (desain pekerjaan adalah cara mengkombinasikan beberapa
tugas-tugas untuk melengkapi suatu pekerjaan)
Gareth R. Jones dan Jennifer M.
George
Job Design is the process by which managers decide how to
divide into specific jobs the tasks that
have to be performed to provide customers with goods and services.
(Desain pekerjaan adalah proses
dimana manajer memutuskan bagaimana membagi tugas ke pekerjaan spesifik untuk
menyediakan kepada pelanggan dengan barang dan jasa).
Mondy
Job Design is the process of determining the specific tasks to
be performed, the methods used in performing these tasks, and how the job
relates to other work in organization.
B. Pembahasan
a) Desain Pekerjaan
Konsep desain kerja (job
design) dan mendesain kembali pekerjaan (job redesign) berhubungan langsung terhadap kehidupan kerja para
pegawai. Hal ini telah banyak menarik perhatian para ahli ekonomi dan para
insinyur selama berabad-abad.
Mendesain pekerjaan berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja, mencocokkan tugas individu dengan kelompok, dan tercapainya
kualitas kehidupan kerja serta kepuasan kerja bagi setiap individu untuk
melakukan pekerjaan. Di samping itu dalam desain kerja (job design) dimungkinkan untuk merencanakan suatu pekerjaan
berdasarkan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok dalam
suatu organisasi, mulai dari isi pekerjaan sampai kepada penjabaran
masing-masing tugas para pekerjaan.
Desain kerja sangat penting dan bermanfaat bagi pegawai untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi kerja. Adapun pentingnya desain kerja
tersebut bagi para pegawai dilatarbelakangi oleh beberapa alasan :
1. Semangat kerja dalam spesialisasi yakni : tingginya produktifitas
dari para pekerja yang tidak mempunyai keterampilan memerlukan waktu yang tidak
banyak dalam latihan, mudah untuk mengganti dan menukar pekerja dan tingginya
pengawasan dari pimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Dilihat dari motivasi dan semangat kerja terdiri dari :
tingginya produktivitas dan tantangan pekerja, berkurangnya ketidak hadiran,
kurangnya pergantian, tingginya kualitas produksi, banyaknya pegawai memberikan
ide-ide dan gagasan serta saran-saran dan tingginya kepuasan kerja dari para pegawai.
b) Mendesain Kembali
Pekerjaan (Job Redisgn)
Mendesain kembali pekerjaan hendaknya bertujuan pada perubahan
pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih khusus, saling mempunyai ketergantungan
antara individu dan kelompok kerja dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
kerja para pegawai dan produktifitas kerja dalam suatu organisasi.
Desain pekerjaan (job
redesign) merupakan kegiatan merancang atau menyusun kembali
rencana-rencana yang telah dibuat tentang tugas-tugas dari pekerjaan para
pegawai sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
Dalam mendesain kembali pekerjaan dibutuhkan teknik baik secara
individu maupun kelompok. Teknik-teknik tersebut antara lain :
1) Teknik Pengayaan Kerja (job
enrichment)
2) Teknik Perluasan Kerja (job
enlargement)
3) Rotasi Kerja (job rotation)
4) Kelompok Kerja
c) Pendekatan dan Teknik
Desain Kerja (Job Design)
Dalam mendesain pekerjaan (job
design) dan mendesain kembali pekerjaan (job
redesign) terdapat suatu pendekatan yang efektif untuk digunakan dalam
mendesain pekerjaan dan mendesain kembali pekerjaan.
Menurut Frederick Taylor yang dikutip oleh Mukhneri Mukhtar
dalam bukunya “Manajemen Sistem”, pendekatan ini diantaranya yaitu:
1. Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan
yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
2. Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan
kerja, maupun gerak-gerik mereka dalam bekerja.
3. Memeriksa beberapa alternatif atau cara yang efisien untuk
mengerjakan tugas.
4. Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara
efisien dan efektif.
d) Teknik-Teknik Desain Kerja
1. Rotasi Kerja (job rotation)
Job rotation is workers
who spend all their time in one routine task can instead move from one task to
another. (Rotasi pekerjaan adalah pekerja yang
menghabiskan waktu mereka disalah satu tugas rutin yang kemudian bisa berpindah
dari satu tugas ke tugas yang lain) sedangkan menurut Stephen P. Robbins
mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horizontal atau perpindahan pekerjaan
secara horizontal. Perpindahan pekerjaan secara horizontal dapat diterapkan
pada hal-hal dasar yang dirancang, yakni dengan program latihan dimana para
pegawai memerlukan waktu lebih kurang tiga bulan dalam suatu aktivitas,
kemudian baru dilanjutkan dengan pekerjaan yang lain. Jadi dapat dikatakan
bahwa rotasi kerja adalah perpindahan suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya
dalam rangka memberikan peluang kepada karyawan agar mengembangkan pekerjaan
yang berbeda-beda.
2. Perluasan Kerja (job enlargement)
“Job
Enlargement is increasing the number of different tasks in a given job by changing the division of labor”. (Perluasan Kerja adalah meningkatkan jumlah tugas yang berbeda
dalam suatu pekerjaan yang diberikan dengan mengubah pembagian kerja) Sedangkan Stephen P. Robbins menganggap
perluasan kerja merupakan penjabaran pekerjaan dari rotasi kerja. Adapun
hubungannya dengan perluasan cakupan kerja para pegawai, yakni dengan menambah
dan meningkatkan kegiatan-kegiatan secara berbeda yang dibutuhkan dalam suatu
pekerjaan dan frekuensi kerjanya dapat dilihat melalui putaran kerja yang
dilakukan secara berulang-ulang.
Sedangkan Mondy, Render, dan Turney mengemukakan bahwa perluasan
kerja (job enlargement) sebagai
perubahan lapangan pekerjaan dengan memberikan tugas yang bervariasi kepada
pegawai dan memperluasnya secara horizontal.
1. Pengayaan Kerja (Job
Enrichment)
“Job Enrichment is
changing a task to make it inherently more rewarding, motivating and satisfying”.
(pengayaan kerja adalah mengubah suatu tugas untuk membuatnya
saling tidak terpisahkan agar bermanfaat, memotivasi, dan memuaskan.)
Pengayaan kerja merupakan perluasan kerja secara vertikal yang
di fokuskan kepada peningkatan terhadap kedalaman pekerjaan. Selanjutnya dalam
pengayaan kerja, menghendaki para pekerja mengontrol pekerjaannya sendiri.
Tugas-tugas yang ditambahkan terhadap pekerjaan hendaknya memungkinkan para
pekerja melakukan aktivitas yang sempurna dan penuh dengan kebebasan, mandiri,
bertanggung jawab, dan meningkatkan kualitas kerja.jenis pekerjaan seperti ini
harus dapat memberikan umpan balik, sehingga para pegawai atau pekerja dapat
menilai dirinya sendiri dan dapat menilai pekerjaannya sendiri.
Pengayaan kerja berusaha untuk menghilangkan ketidakpuasan kerja
dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan. Permasalahan yang sering ditemui dalam
pengayaan kerja adalah tentang pertimbangan-pertimbangan kebutuhan, yakni
bagaimanakah program dapat berjalan secara terus menerus? Seberapa luaskah
pengelolaannya? batas-batas otonomi mana untuk membuat suatu program?.
Pengayaan kerja merupakan dasar bagi para pegawai dalam
melakukan pekerjaan untuk mencapai produktifitas dan kepuasan kerja. Untuk
menentukan dan menetapkan luasnya pengayaan kerja (job enrichment) pimpinan perlu mempertimbangkan beberapa faktor
pendidikan dan pengalaman para pegawai, prinsip-prinsip yang digunakan,
kesiapan pegawai untuk berpartisipasi dan kebutuhan-kebutuhan akan otonomi,
teknologi dari proses kerja dan fisolofi manajemen dalam organisasi serta
penerimaan pendekatan untuk berpartisipasi.
2. Kelompok Kerja
Kelompok
kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk
untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi, sehingga nantinya
dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien
dan efektif sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan semula.
a) Model Karakteristik Kerja
(The Job Characteristics Model)
J. R. Hackman and G. R. Oldham’s
job characteristics model is an influential model of job design that explains
in detail how managers can make jobs more interesting and motivating.
(Menurut J.R. Hackman dan G.R. Oldham, model karakteristik kerja
adalah sebuah model desain kerja yang berpengaruh bagaimana manajer dapat
membuat pekerjaan-pekerjaan dapat lebih menarik dan memotivasi).
According to Hackman and
Oldham, very job has five characteristics that determine how motivating the job
is. These characteristics determine how employees react to their work and lead
to outcomes such as high performance and satisfication and low absenteeism and
turn over.Job characteristics model
indentifies five core job dimentions, their relationship, and their impact on
employee produvtifity, motivation, and satisfaction. These five core job
dimentions are:
(Dari pernyataan dari Hackman dan Oldham,
dimana terdapat lima karakteristik yang menentukan bagaimana memotivasi kerja
tersebut. Lima karakteristik model kerja tersebut menjelaskan bagaimana suatu
karyawan menghadapi pekerjaan mereka dan memacu untuk menghasilkan kerja yang
memuaskan dan rendahnya ketidakhadiran.)
1. Skill Variety, different job activities involving several skill
and talents.
2. Task Identity, the completion of a whole, identifiable piece of
work.
3. Task Significance, an important, positive impacton the lives of others.
4. Autonomy, independence and discretionin making decision.
5. Feedback, information about job performance.
(Dalam model karakteristik kerja mengidentifikasi lima poin
kerja, hubungan mereka yang berdampak pada produktifitas para karyawan,
motivasi, dan kepuasan. Lima poin kerja tersebut antara lain:
1. Variasi keterampilan, melibatkan beberapa perbedaan aktifitas
keterampilan dan bakat.
2. Identifikasi tugas, menyelesaikan tugas secara menyeluruh, dan
mengidentifikasi tugas yang bisa diperbaiki.
3. Signifikansi tugas, sesuatu yang penting, berdampak positif bagi
kehidupan orang lain.
4. Otonomi kebebasan, dan kebijaksanaan dalam membuat keputusan.
5. Timbal balik informasi, mengenai yang berhubungan dengan prestasi kerja.
membantu sekali post nya! Terima kasih !
BalasHapusBoleh minta sumbernya gk dari mana? Saya lg nyusun skripsi, kesulitan utk mencari buku sumber, liat materi dr blog ini, sesuai, tapi sumbernya dr mana? 😊😊
BalasHapusbener sumber harus dicantumin, jangan setengah2
BalasHapusMakasih!
Kalo boleh tau sumber nya dari mana
BalasHapusmin need sumber dong :')
BalasHapus